Sejarah Kerajaan Majapahit Kejayaan dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Majapahit, kerajaan maritim terbesar di Nusantara, menyimpan segudang misteri dan keajaiban. Bayangkan, sebuah kerajaan yang begitu perkasa, menguasai lautan dan perdagangan rempah-rempah, hingga meninggalkan jejak budaya yang masih terasa hingga kini. Dari kejayaan Hayam Wuruk dan Gajah Mada hingga akhirnya runtuh, perjalanan Majapahit adalah sebuah kisah epik penuh liku-liku politik, peperangan, dan intrik kekuasaan yang tak pernah membosankan untuk diulas.

Perjalanan panjang kerajaan ini dimulai dari berdirinya di abad ke-13, berkat kecerdasan dan strategi Raden Wijaya. Kita akan menyusuri jejak langkahnya, menyaksikan bagaimana Majapahit membangun imperiumnya, memperluas wilayah kekuasaan, hingga mencapai puncak kejayaannya. Namun, tak ada yang abadi, kerajaan besar ini pun akhirnya mengalami keruntuhan. Apa saja faktor penyebabnya? Simak kisah lengkapnya di sini!

Table of Contents

Berdirinya Kerajaan Majapahit

Sejarah kerajaan majapahit

Majapahit, kerajaan maritim yang pernah menguasai sebagian besar Nusantara, memiliki kisah awal yang penuh intrik dan dinamika. Berbeda dengan kerajaan-kerajaan lain yang mungkin memiliki pendiri yang jelas dan proses pendirian yang terdokumentasi rapi, Majapahit punya beberapa versi cerita yang saling melengkapi, bahkan sedikit saling bertentangan. Yuk, kita telusuri jejak sejarahnya!

Faktor-faktor Berdirinya Kerajaan Majapahit, Sejarah kerajaan majapahit

Berdirinya Majapahit bukan semata-mata keberuntungan. Beberapa faktor krusial berkontribusi pada munculnya kerajaan besar ini. Letak geografis Jawa Timur yang strategis, dekat jalur perdagangan maritim, menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, keruntuhan Kerajaan Singasari yang sebelumnya berkuasa, membuka peluang bagi munculnya kekuatan baru. Kondisi politik yang tidak stabil pasca-Singasari, ditandai dengan perebutan kekuasaan, juga menciptakan ruang bagi Raden Wijaya untuk memainkan perannya.

Silsilah Kepemimpinan Awal Kerajaan Majapahit Hingga Hayam Wuruk

Setelah berhasil mendirikan Majapahit, Raden Wijaya memulai dinasti yang akan mewarnai sejarah Nusantara. Berikut garis besarnya:

  1. Raden Wijaya (1293-1309): Pendiri kerajaan, dikenal dengan strategi politiknya yang licik namun efektif.
  2. Jayanegara (1309-1328): Putra Raden Wijaya, masa pemerintahannya relatif singkat dan penuh dengan pergolakan.
  3. Tribuana Tunggadewi (1328-1350): Putri Jayanegara, masa pemerintahannya menandai periode konsolidasi dan stabilisasi kekuasaan.
  4. Hayam Wuruk (1350-1389): Raja yang membawa Majapahit ke puncak kejayaannya, berkuasa bersama mahapatih Gajah Mada.

Perbandingan Versi Cerita Berdirinya Majapahit

Ada beberapa versi cerita tentang berdirinya Majapahit, masing-masing dengan sumber dan penekanan yang berbeda. Berikut perbandingannya:

Sumber Sejarah Versi Cerita Tokoh Utama
Pararaton Raden Wijaya memanfaatkan situasi politik pasca keruntuhan Singasari, membangun kekuatan dengan bantuan Arya Wiraraja dan kemudian mendirikan Majapahit. Raden Wijaya, Arya Wiraraja
Nagarakretagama Menekankan pada peran Raden Wijaya sebagai pewaris kekuasaan Singasari dan pendiri Majapahit yang sah. Raden Wijaya
Kitab Babad Tanah Jawi Versi yang lebih populer, menceritakan secara detail tentang strategi dan pertempuran Raden Wijaya. Raden Wijaya

Situasi Politik Jawa Timur Sebelum Berdirinya Majapahit

Sebelum Majapahit berdiri, Jawa Timur merupakan medan pertempuran perebutan kekuasaan yang sengit. Keruntuhan Singasari meninggalkan kekosongan kekuasaan yang diisi oleh berbagai kekuatan lokal yang saling bertikai. Ilustrasi situasi tersebut akan menampilkan peta Jawa Timur yang terpecah-pecah, dengan berbagai kerajaan kecil dan penguasa lokal yang saling berkonflik. Kekuatan-kekuatan seperti sisa-sisa pasukan Singasari, kelompok-kelompok pemberontak, dan penguasa daerah setempat akan digambarkan saling memperebutkan wilayah dan pengaruh.

Peran Raden Wijaya dalam Pendirian Kerajaan

Raden Wijaya merupakan tokoh sentral dalam berdirinya Majapahit. Keberhasilannya tidak hanya bergantung pada kekuatan militer, tetapi juga kecerdasan politik dan strategi diplomasi yang licik. Ia pandai memanfaatkan situasi politik yang kacau pasca-keruntuhan Singasari, membangun aliansi, dan menyingkirkan lawan-lawannya. Ia juga piawai dalam memanfaatkan bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari Kubilai Khan, untuk mencapai tujuannya.

Masa Kejayaan Majapahit di bawah Hayam Wuruk dan Gajah Mada

Sejarah kerajaan majapahit

Pernah membayangkan Indonesia yang begitu luas dan disegani di kawasan Asia Tenggara? Bayangan itu menjadi nyata di masa kejayaan Majapahit, terutama di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Keduanya adalah duet dinamis yang mengukir sejarah gemilang, mengubah peta politik dan budaya Nusantara. Gajah Mada, sosok yang penuh kharisma dan ambisi, berperan besar dalam memperluas wilayah kerajaan hingga mencapai puncak kejayaannya.

Mari kita telusuri bagaimana hal itu terjadi.

Peran Gajah Mada dalam Perluasan Wilayah Majapahit

Gajah Mada bukan sekadar menteri biasa. Ia adalah Mahapatih, jabatan tertinggi di pemerintahan Majapahit, yang memegang kendali penuh atas militer dan pemerintahan. Ambisinya yang luar biasa, yang diikrarkannya dalam Sumpah Palapa, menjadi pendorong utama ekspansi wilayah Majapahit. Sumpah tersebut menandakan tekadnya untuk mempersatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit, dengan menundukkan semua daerah yang masih berdiri sendiri.

Kepemimpinan dan strategi militernya yang cerdas menjadi kunci keberhasilan ekspansi ini.

Strategi Politik dan Militer Gajah Mada

Gajah Mada menggabungkan strategi politik dan militer yang cerdik. Ia tidak hanya mengandalkan kekuatan senjata, tetapi juga memanfaatkan diplomasi dan persekutuan untuk mencapai tujuannya. Strategi politiknya meliputi perkawinan politik, pemberian gelar kehormatan, dan pemberian bantuan ekonomi kepada kerajaan-kerajaan lain sebagai bentuk persuasi dan pengikat hubungan. Sementara itu, strategi militernya didasarkan pada kekuatan armada laut yang tangguh dan pasukan darat yang terlatih.

Serangan kilat dan manuver taktis seringkali digunakan untuk menaklukkan lawan dengan cepat dan efektif. Keberhasilannya juga didukung oleh sistem intelijen yang baik, memastikan informasi akurat sebelum melancarkan serangan.

Pencapaian Gajah Mada selama Masa Pemerintahannya

Kepemimpinan Gajah Mada ditandai oleh sederet pencapaian luar biasa. Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Majapahit secara signifikan, menundukkan berbagai kerajaan di Nusantara, dan membangun sistem pemerintahan yang terorganisir. Berikut beberapa pencapaiannya:

  • Penaklukan Bali dan daerah sekitarnya.
  • Penaklukan kerajaan-kerajaan di Sumatra, seperti Dharmasraya.
  • Penguasaan jalur perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan.
  • Penetapan sistem administrasi pemerintahan yang efektif dan efisien.
  • Penguatan angkatan laut Majapahit yang menjadi tulang punggung kekuatan kerajaan.

Ekspedisi Gajah Mada: Perjalanan Menuju Nusantara Bersatu

Bayangkan kapal-kapal perang Majapahit berlayar mengarungi lautan luas, membawa pasukan yang tangguh dan tekad yang kuat. Ekspedisi-ekspedisi Gajah Mada merupakan perjalanan panjang dan penuh tantangan. Perjalanan ini bukan hanya tentang peperangan, tetapi juga tentang negosiasi, diplomasi, dan upaya untuk mempersatukan berbagai budaya di Nusantara. Setiap pelabuhan yang disinggahi, setiap pertempuran yang dihadapi, menjadi bagian dari kisah epik dalam upaya mewujudkan cita-cita Gajah Mada untuk menyatukan Nusantara.

Salah satu contohnya adalah penaklukan Bali, yang melibatkan pertempuran laut dan darat yang sengit. Kemenangan ini tidak hanya memperluas wilayah Majapahit, tetapi juga memperkuat pengaruhnya di kawasan tersebut. Begitu pula dengan penaklukan kerajaan-kerajaan di Sumatra, yang menunjukkan kemampuan Majapahit untuk menguasai jalur perdagangan rempah-rempah yang sangat penting pada masa itu. Ekspedisi-ekspedisi ini membutuhkan logistik yang terencana dengan baik, kepemimpinan yang tegas, dan pasukan yang loyal dan terlatih.

Pengaruh Budaya Jawa dalam Administrasi Pemerintahan Majapahit

Kekaisaran Majapahit tidak hanya kuat secara militer dan politik, tetapi juga kaya akan budaya Jawa. Sistem pemerintahannya mencerminkan nilai-nilai dan tradisi Jawa, yang terlihat dalam struktur birokrasi, upacara keagamaan, dan seni keraton. Bahasa Jawa menjadi bahasa resmi pemerintahan, dan seni tari, wayang, dan gamelan memainkan peran penting dalam kehidupan istana dan masyarakat. Pengaruh budaya Jawa ini menciptakan identitas nasional yang kuat dan mempersatukan berbagai etnis di bawah satu pemerintahan.

Sistem pemerintahan Majapahit, meskipun terpusat, juga mempertimbangkan kearifan lokal. Raja Hayam Wuruk dan Gajah Mada bijak dalam mengelola keragaman budaya di Nusantara. Mereka tidak memaksakan budaya Jawa secara penuh, melainkan mengintegrasikannya dengan budaya lokal di daerah-daerah yang ditaklukkan. Hal ini menciptakan keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi, menghasilkan pemerintahan yang kuat dan stabil.

Sistem Pemerintahan dan Sosial Budaya Majapahit

Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar di Nusantara, tak hanya dikenal karena luas wilayahnya, tapi juga karena sistem pemerintahan dan sosial budaya yang kompleks dan berpengaruh. Bayangkan sebuah kerajaan yang mampu menguasai wilayah seluas Nusantara, tentu ada sistem yang kuat di belakangnya. Yuk, kita telusuri lebih dalam!

Struktur Pemerintahan Kerajaan Majapahit

Struktur pemerintahan Majapahit terbilang rumit, mirip seperti piramida yang terstruktur rapi. Di puncaknya terdapat Raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dibawahnya terdapat para pejabat penting yang menjalankan roda pemerintahan. Sistem ini memastikan roda pemerintahan berjalan efektif dan efisien dalam mengelola kerajaan yang luas.

Jabatan Fungsi
Raja Pemegang kekuasaan tertinggi, pemimpin tertinggi kerajaan
Patih Penasihat raja dan kepala pemerintahan, seringkali bertindak sebagai perdana menteri
Mahapatih Jabatan tertinggi di bawah raja, mengurusi pemerintahan secara keseluruhan
Wali Gubernur atau kepala daerah yang bertanggung jawab atas wilayah tertentu
Bupati Pemimpin daerah di bawah Wali

Hierarki Pemerintahan Majapahit

Berikut gambaran sederhana hierarki pemerintahan Majapahit. Meskipun detailnya bisa kompleks tergantung periode pemerintahan, skema ini memberikan gambaran umum.

Hierarki Pemerintahan Majapahit

Kebijakan Pemerintahan Majapahit yang Berpengaruh pada Kehidupan Rakyat

Beberapa kebijakan pemerintahan Majapahit berdampak signifikan pada kehidupan rakyat. Contohnya, sistem irigasi yang dibangun untuk pertanian, meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan rakyat. Selain itu, kebijakan perdagangan yang terbuka juga memajukan perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

  • Pembangunan sistem irigasi untuk pertanian.
  • Kebijakan perdagangan yang terbuka dan mendorong perekonomian.
  • Penerapan hukum dan peraturan yang adil (setidaknya secara ideal).

Sistem Kepercayaan dan Agama di Majapahit

Majapahit dikenal dengan toleransi beragama yang relatif tinggi. Hindu-Buddha menjadi agama resmi, namun agama lain seperti Islam juga berkembang, khususnya di daerah pesisir. Keberagaman ini menciptakan perpaduan budaya yang unik dan kaya.

Bukti toleransi ini terlihat dari keberadaan berbagai candi Hindu dan Buddha, serta masjid-masjid di berbagai wilayah kekuasaan Majapahit. Hal ini menunjukkan adanya penghormatan terhadap perbedaan kepercayaan di masa itu.

Contoh Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Majapahit dari Sumber Sejarah

Meskipun sumber sejarah tertulis Majapahit terbatas, kita bisa melihat gambaran kehidupan sosial budaya mereka melalui beberapa prasasti dan kitab. Contohnya, kitab Pararaton memberikan gambaran tentang kehidupan istana dan perpolitikan di Majapahit. Sedangkan beberapa prasasti menggambarkan kegiatan keagamaan dan pembangunan infrastruktur.

“Seringkali kita menemukan gambaran kehidupan sehari-hari masyarakat Majapahit yang tersirat dalam prasasti, meskipun tidak secara eksplisit dijelaskan.”

Ekonomi dan Perdagangan Majapahit: Sejarah Kerajaan Majapahit

Majapahit, kerajaan maritim yang pernah berjaya di Nusantara, tak hanya dikenal karena luasnya wilayah kekuasaan dan kehebatan militernya. Kejayaan Majapahit juga tak lepas dari sistem ekonomi dan perdagangan yang kuat dan terintegrasi. Bayangkan, sebuah kerajaan yang mampu menguasai jalur perdagangan penting di Asia Tenggara, menghubungkan berbagai rempah-rempah dari kepulauan Nusantara hingga ke daratan Cina dan India! Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana roda ekonomi Majapahit berputar dan bagaimana perdagangan menjadi kunci kejayaannya.

Sumber Pendapatan Utama Kerajaan Majapahit

Kemakmuran Majapahit bersumber dari beragam sektor. Pajak dari pertanian, terutama padi, menjadi tulang punggung perekonomian. Sebagai kerajaan agraris, hasil bumi seperti padi, palawija, dan buah-buahan menjadi komoditas utama yang menyokong kehidupan rakyat dan pendapatan kerajaan. Selain itu, pajak dari perdagangan juga menjadi sumber pendapatan yang signifikan. Majapahit memungut pajak dari para pedagang yang lalu lalang di pelabuhan-pelabuhan pentingnya, serta dari hasil monopoli perdagangan komoditas tertentu.

Tambang emas dan pertambangan lainnya juga turut memberikan kontribusi pada pendapatan negara. Bayangkan betapa besarnya kekayaan yang masuk ke kas kerajaan dari berbagai sumber ini!

Jalur Perdagangan dan Komoditas yang Diperdagangkan

Majapahit menguasai jalur perdagangan laut yang strategis di Asia Tenggara. Kapal-kapal dagang berlayar hilir mudik, menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama Majapahit seperti Tuban, Gresik, dan Sunda Kelapa dengan berbagai wilayah di Asia. Komoditas yang diperdagangkan sangat beragam, mulai dari rempah-rempah seperti pala, cengkeh, dan lada, hingga hasil pertanian seperti beras, gula, dan kain. Logam mulia seperti emas dan perak juga menjadi komoditas perdagangan yang penting.

Perdagangan ini bukan hanya sekadar transaksi jual beli, tetapi juga memperkuat jaringan hubungan diplomatik dan politik Majapahit dengan kerajaan-kerajaan lain di kawasan tersebut.

Komoditas Ekspor dan Impor Majapahit

Komoditas Jenis Negara Tujuan Ekspor
Rempah-rempah (pala, cengkeh, lada) Ekspor Cina, India, Timur Tengah
Beras Ekspor Cina, Malaka
Gula Ekspor Cina, India
Kain Ekspor Cina, India, Jawa
Porselen Impor Cina
Kain sutra Impor Cina, India
Kuda Impor Arab

Aktivitas Perdagangan di Pelabuhan-Pelabuhan Penting Majapahit

Bayangkan hiruk pikuk aktivitas di pelabuhan-pelabuhan utama Majapahit. Kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia berlabuh, menurunkan dan memuat barang dagangan. Pedagang dari berbagai bangsa berinteraksi, menukar barang dan informasi. Para kuli sibuk memindahkan barang-barang dari kapal ke gudang, sementara para pengawas kerajaan mengawasi jalannya perdagangan dan memungut pajak. Suasana ramai dan semarak, menggambarkan kemakmuran ekonomi Majapahit yang bergantung pada perdagangan maritim.

Pelabuhan-pelabuhan tersebut bukan hanya pusat perdagangan, tetapi juga pusat pertukaran budaya dan informasi yang menghubungkan Majapahit dengan dunia luar.

Dampak Perdagangan terhadap Perkembangan Ekonomi dan Sosial Majapahit

Perdagangan memberikan dampak yang sangat besar terhadap perkembangan ekonomi dan sosial Majapahit. Dari segi ekonomi, perdagangan meningkatkan pendapatan negara, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperkaya kehidupan rakyat. Majapahit menjadi pusat perdagangan yang kaya raya, menarik minat pedagang dan bangsa lain untuk berdagang di wilayahnya. Dari segi sosial, perdagangan memperluas jaringan hubungan diplomatik dan politik Majapahit dengan kerajaan-kerajaan lain, serta memperkaya budaya Majapahit dengan masuknya berbagai budaya asing.

Interaksi antar budaya ini melahirkan akulturasi yang memperkaya khazanah budaya Nusantara.

Keruntuhan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit, pernah berdiri kokoh sebagai kerajaan maritim terbesar di Nusantara, akhirnya runtuh. Proses keruntuhannya bukan kejadian mendadak, melainkan proses panjang yang dipengaruhi berbagai faktor internal dan eksternal. Mari kita telusuri jejak-jejak sejarah yang mengungkap misteri berakhirnya kejayaan Majapahit.

Faktor-faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Runtuhnya Majapahit bukan disebabkan satu faktor tunggal, melainkan akumulasi berbagai masalah yang saling berkaitan. Perpaduan konflik internal dan eksternal, ditambah dengan kelemahan sistem pemerintahan, menjadi resep bencana bagi kerajaan yang pernah begitu perkasa ini.

Konflik Internal dan Eksternal yang Melemahkan Majapahit

Perseteruan di istana dan perebutan kekuasaan menjadi racun yang menggerogoti kekuatan Majapahit dari dalam. Di sisi lain, tekanan dari luar, baik dari kerajaan lain maupun kekuatan asing, semakin memperparah kondisi. Gejolak internal membuat Majapahit kehilangan fokus dan kekuatan untuk menghadapi ancaman eksternal.

  • Perebutan kekuasaan antar anggota keluarga kerajaan yang menimbulkan perpecahan dan melemahkan pemerintahan pusat.
  • Munculnya pemberontakan daerah yang memanfaatkan kelemahan pemerintahan pusat untuk melepaskan diri.
  • Serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Demak dan Aceh yang secara bertahap mengikis wilayah kekuasaan Majapahit.
  • Kedatangan bangsa Eropa yang mulai menancapkan pengaruhnya di wilayah Nusantara, mengganggu stabilitas politik dan ekonomi Majapahit.

Garis Waktu Peristiwa Penting Menuju Keruntuhan Majapahit

Berikut ini adalah garis waktu yang menyoroti peristiwa-peristiwa krusial yang menandai proses runtuhnya Majapahit. Perlu diingat bahwa penanggalan ini masih diperdebatkan oleh para sejarawan, namun memberikan gambaran umum kronologi kejadian.

Tahun Peristiwa
Sekitar 1450-an Meningkatnya pemberontakan di berbagai daerah, menandai melemahnya kekuasaan pusat.
Sekitar 1478 Kematian Brawijaya V, memicu perebutan kekuasaan dan perpecahan di istana.
1500-an Berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, seperti Demak, yang secara bertahap menguasai wilayah-wilayah Majapahit.
1520-an Kerajaan Demak semakin kuat dan secara efektif mengakhiri kekuasaan Majapahit.

Peran Perebutan Kekuasaan dalam Keruntuhan Kerajaan

Perebutan kekuasaan di internal kerajaan merupakan faktor utama yang melemahkan Majapahit. Setelah wafatnya Brawijaya V, muncul perebutan tahta yang melibatkan berbagai pihak, termasuk para pangeran dan tokoh penting di istana. Perseteruan ini menguras energi dan sumber daya kerajaan, sehingga membuat Majapahit rentan terhadap serangan dari luar.

Bukti-bukti Sejarah Proses Runtuhnya Kerajaan

Bukti sejarah runtuhnya Majapahit beragam, mulai dari prasasti, catatan sejarah dari berbagai sumber (termasuk sumber asing), hingga peninggalan arkeologi. Meskipun tidak ada satu dokumen yang secara gamblang menjelaskan runtuhnya Majapahit secara detail, namun bukti-bukti ini memberikan gambaran yang cukup komprehensif.

  • Kitab Pararaton: Memberikan gambaran tentang konflik internal dan perebutan kekuasaan di akhir masa Majapahit.
  • Naskah-naskah Babad: Menyajikan berbagai versi cerita tentang keruntuhan Majapahit, meskipun seringkali mengandung unsur mitos dan legenda.
  • Sisa-sisa reruntuhan bangunan dan candi: Menunjukkan kemunduran dan kehancuran yang dialami Majapahit di akhir masa pemerintahannya.

Warisan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit, kerajaan maritim terbesar di Nusantara, meninggalkan jejak yang begitu dalam di sejarah Indonesia. Lebih dari sekadar catatan sejarah, warisan Majapahit masih terasa hingga kini, terpatri dalam budaya, arsitektur, dan bahkan identitas nasional kita. Bayangkan betapa luasnya pengaruh kerajaan yang pernah menguasai wilayah yang sangat besar ini, meninggalkan warisan yang hingga kini masih kita nikmati.

Warisan Budaya Majapahit yang Masih Ada

Tak hanya kisah kejayaan Hayam Wuruk dan Gajah Mada yang memikat, warisan budaya Majapahit yang masih lestari hingga kini sungguh menakjubkan. Dari seni pertunjukan hingga bahasa, pengaruh kerajaan ini masih terasa kuat. Seni tari, misalnya, masih menyimpan jejak estetika Majapahit. Beberapa motif batik dan ukiran kayu juga terinspirasi dari kekayaan budaya kerajaan ini. Bahkan, beberapa upacara adat di beberapa daerah masih menyimpan unsur-unsur budaya Majapahit.

Pengaruh Budaya Majapahit pada Kehidupan Masyarakat Modern

Pengaruh budaya Majapahit pada kehidupan masyarakat modern Indonesia sangat luas dan tak terbantahkan. Sistem pemerintahan modern Indonesia, misalnya, memiliki akar historis yang dapat ditelusuri hingga ke sistem pemerintahan Majapahit. Nilai-nilai kepemimpinan, keadilan, dan tata negara yang diterapkan di masa Majapahit, masih relevan hingga saat ini dan menginspirasi cara kita mengatur negara. Selain itu, seni dan arsitektur Majapahit juga masih menjadi inspirasi bagi seniman dan arsitek kontemporer.

Kita dapat melihatnya pada motif batik, ukiran kayu, hingga desain bangunan modern yang terinspirasi dari gaya arsitektur Majapahit.

Situs-Situs Bersejarah Peninggalan Majapahit

Berbagai situs bersejarah tersebar di berbagai penjuru Indonesia sebagai bukti nyata kejayaan Majapahit. Mempelajari situs-situs ini, kita seakan diajak berkelana ke masa lalu, menyaksikan sendiri kemegahan kerajaan yang pernah berdiri tegak.

  • Candi Tikus, Mojokerto
  • Candi Brahu, Mojokerto
  • Candi Bajang Ratu, Mojokerto
  • Peninggalan di Trowulan, Mojokerto (kompleks percandian, reruntuhan istana, dan lain-lain)
  • Candi Panataran, Blitar

Kutipan Sumber Sejarah tentang Warisan Kerajaan Majapahit

Banyak sumber sejarah yang mengungkap kejayaan dan warisan Kerajaan Majapahit. Salah satu sumber yang cukup terkenal adalah kitab Pararaton, yang meskipun kontroversial, memberikan gambaran tentang sejarah kerajaan dan para rajanya. Kitab Negarakertagama karya Prapanca juga memberikan informasi berharga tentang kondisi sosial, ekonomi, dan politik kerajaan pada masa kejayaannya.

“Sri Rajasanagara, yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana, adalah pendiri kerajaan Majapahit.”

Pararaton (terjemahan bebas)

Pengaruh Arsitektur Majapahit

Arsitektur Majapahit memiliki ciri khas tersendiri yang hingga kini masih menginspirasi. Penggunaan material lokal, seperti batu bata dan kayu, dipadukan dengan teknik konstruksi yang canggih untuk zamannya, menghasilkan bangunan-bangunan megah dan kokoh. Gaya arsitektur ini juga memperlihatkan pengaruh dari berbagai budaya, seperti India dan China, yang menunjukkan betapa kosmopolitannya kerajaan Majapahit.

“Arsitektur candi-candi peninggalan Majapahit menunjukkan perpaduan yang harmonis antara unsur-unsur lokal dan pengaruh dari luar.”

(Sumber

Penelitian Arkeologi, nama peneliti dan jurnal perlu diperiksa kembali untuk akurasi)

“Penggunaan relief dan ornamen pada bangunan-bangunan Majapahit menunjukkan tingkat keahlian seni pahat yang tinggi.”

(Sumber

Penelitian Arkeologi, nama peneliti dan jurnal perlu diperiksa kembali untuk akurasi)

About H. Darmians S.Kom, MTCRE

Check Also

Kurikulum Merdeka sebagai inovasi pendidikan terbaru

Kurikulum Merdeka: Inovasi Terbaru Pendidikan Indonesia

Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam konteks Indonesia, Kurikulum Merdeka menjadi sebuah jawaban …